Kamis, 04 Februari 2010

Muslimah Eropa semakin banyak


Ada empat alasan mengapa mereka masuk Islam: Pertama, dan yang terbesar, karena perkawinan. Kedua, tertarik kemistisan sufisme. Ketiga, karena sejarah, budaya, dan manifestasi etnografi. Dan keempat, karena keyakinan mereka pada Islam.


Pasca-Tragedi 11 September 2001 di New York, Islam menjadi pusat perhatian berbagai kawasan, termasuk Eropa. Kini, jumlah penduduk Eropa yang beralih menjadi muslim semakin meningkat. Dan uniknya, sebagian besar wanita.

Melihat fenomena ini, Annemie Struyf, wartawan senior Eropa, membuat program acara yang menyajikan kisah-kisah seputar gadis-gadis Eropa yang menjadi muallaf: In God’s Name (Atas Nama Tuhan).

Salah satu obyek liputan dalam acara itu adalah Al-Minara, sebuah organisasi yang membantu para gadis Flemish, beralih agama menjadi muslim. Menurut Al-Minara, tiga gadis Flemish beralih menjadi muslimah setiap harinya. Artinya, jika dikalkulasikan terdapat lebih dari seribu gadis Flemish menjadi muallaf per tahun.

Salah satu tokoh utama dalam organisasi tersebut adalah Nordine Taouil, imam yang terkenal dengan konsistensinya saat perdebatan yang menentang larangan pemakaian jilbab di sekolah.

Pada film itu, Struyf, sang sutradara, begitu lancar dan apik memaparkan perihal organisasi tersebut.

Obyek liputan lain yang tak kalah menariknya adalah pasangan Linsey Daman dan Abdelali Jahoub. Daman, seorang wanita dari Sint-Amandsberg, berkenalan dengan Abdelali Jahoub, seorang pria Aljazair. Dua belas hari setelah pertemuan itu ia memutuskan untuk memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Safiya. Bahkan kemudian menikah dengannya pria shalih itu.

Sempat beredar rumor bahwa para wanita Eropa beralih agama menjadi muslimah karena pengaruh kekasih mereka yang beragama Islam. Benarkah demikian?

Andrey Ignatyev, pakar sosiologi agama di Russian Humanitarian State University, berusaha untuk menjawab fenomena tersebut. Menurutnya, merujuk pada sebuah artikel yang di-posting Portal-Credo.ru, banyak alasan yang luar biasa beragam untuk pindah agama. Namun menurut Ignatyev yang paling umum ada empat:

Pertama, dan yang terbesar, karena perkawinan. Kedua, tertarik kemistisan sufisme. Ketiga, karena sejarah, budaya, dan manifestasi etnografi. Dan keempat, karena keyakinan mereka pada Islam. SEL

SOurce : www.majalah-alkisah.com

0 comments: